Suasana kunjungan Lapas Klas IIA Sidoarjo, JAtim. (Syaikhul Hadi)
Suasana kunjungan Lapas Klas IIA Sidoarjo, JAtim. (Syaikhul Hadi) (Syaikhul Hadi)

Cara Lapas Sidoarjo Antisipasi Penyelundupan

sidak lapas
Syaikhul Hadi • 24 Juli 2018 18:41
Sidoarjo: Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Sidoarjo, Jawa Timur, melengkapi alat pendeteksi berupa reader KTP-el untuk mengantisipasi penyelundupan oleh pengunjung. Alat tersebut dikhususkan untuk pengunjung lapas, yang hendak membesuk narapidana. 
 
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Sidoarjo, Jumadi, menuturkan penggunaan reader KTP-el usai ramai soal penyelundupan sabu atau alat komunikasi ke lapas. 
 
"Ini salah satu upaya kami untuk mengurangi adanya indikasi barang haram dari luar yang sengaja dibawa masuk kedalam," ujar Jumadi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 24 Juli 2018. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Meskipun begitu, dia mengaku, langkah pencegahan yang dilakukan belum membuat lapas bersih secara menyeluruh. Alasannya, masih ada pengunjung yang nekat memasukan narkotika maupun ponsel walau ada pengetatan.  
 
"Selama saya menjabat di sini, kalau memasukkan narkoba dari pintu depan tidak ada, tapi ada yang sengaja melempar bingkisan berisi sabu dari area luar lapas," ungkapnya. 
 
Namun, upaya penyelundupan tersebut bisa digagalkan setelah mendapat laporan warga. Sehingga bisa dilakukan tindakan. 
 
"Sedangkan untuk alat komunikasi, sudah beberapa kali tertangkap basah. Salah satunya dengan cara memasukan handphone ke dalam pembalut wanita," terangnya. 
 
Dia menuturkan, dengan adanya reader KTP-el pengunjung tidak bisa mengelabuhi petugas. Prosedur pengunjung lapas, kata dia, yakni pengunjung lebih dulu diperiksa barang bawaan di pintu depan lapas. 
 
Petugas kemudian menyegel barang bawaan setelah diperiksa petugas. Kemudian, barang bawaan bakal masuk terpisah dengan pengunjung. 
 
"Setelah itu barang kita masukkan ke mesin X-ray dan diantar ke ruang khusus pembesuk. Sedangkan untuk pengunjungnya diminta menyerahkan KTP-el sebagai pendataan yang terkoneksi. Jadi, hanya dengan menempelkan sidik jari, maka langsung keluar wajah nya berikut data di KTP-el," tambahnya. 
 
Begitupun saat para pengunjung hendak keluar dari lapas. Para pengunjung diminta untuk melakukan sidik jari, untuk memastikan sudah menyerahkan KTP-el sebelumnya. 
 
"Jadi, bakal ketahuan jika yang muncul tidak ada fotonya. Karena mereka yang berkunjung ke sini lebih dulu dideteksi. Secara otomatis akan keluar foto sesuai KTP-el. Tapi, jika saat melakukan sidik jari tidak muncul foto berikut datanya, maka bisa dipastikan itu adalah narapidana yang hendak kabur," tandasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(LDS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif