"Pesan-pesan dari Pak SBY tersebut adalah sebuah doa dan menjadi catatan kami jika ditakdirkan menjadi Gubernur Jatim," kata Khofifah saat berkunjung ke Malang, Selasa, 19 Juni 2018.
Dalam mendekatkan diri dengan masyarakat, mantan Menteri Sosial ini juga bakal menghindari adanya monopoli tafsir. Sebab, diakuinya pemimpin yang baik seharusnya tidak menafsirkan sendiri apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi kami harus mendengar aspirasi yang berkembang dan menyatu dengan suara rakyat. Banyaknya suara-suara yang tidak terdengar itu karena adanya missing link antara proses yang berangkat dari grass root sampai kepada elite," bebernya.
Sehingga, Khofifah mengaku apabila masyarakat elite menyatu dengan masyarakat grass root maka apa yang menjadi detak nadi dari rakyat tersebut dapat terdengar oleh pemimpinnya.
"Artinya bahwa tidak akan ada monopoli tafsir. Jadi yang terjadi adalah seluruh kebijakan yang terlahir dari seorang pemimpin adalah kebijakan yang memberikan jawaban dan solusi dari pemenuhan kebutuhan rakyat yang dibimbingnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)