"Logika manusia, saya ini bukan ketua partai dan bukan pemilik partai. Jadi logikanya tidak mungkin meraih peluang kan? Makanya saya hanya menjemput takdir saja, apa yang ditakdirkan," kata Gatot saat berada di Malang, Jawa Timur, Jumat, 3 Agustus 2018.
Mantan Panglima TNI itu menyampaikan, saat ini sejumlah ketua partai telah mencalonkan diri atau menyiapkan calonnya masing-masing. Baik mencalonkan sebagai calon presiden maupun sebagai calon wakil presiden.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hal itu berbeda dengan dirinya yang tidak bisa begitu saja mencalonkan diri karena tak memiliki partai politik. Sebab, hal itu mengacu dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Dalam Undang-Undang tersebut dikatakan pasangan capres-cawapres harus diusung parpol atau gabungan parpol yang memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional hasil Pemilu 2014.
"Jadi pencalonan wapres ini semuanya masih cair ya. (Parpol) saling-saling mendekat lah. Namanya juga cair," ungkap Gatot.
Meski begitu, Gatot mengaku optimistis walaupun belum mendapatkan kendaraan politik untuk maju Pilpres. Sebab, keputusan final bisa dilihat saat akhir masa pendaftaran capres-cawapres.
"Peluang pasti selalu ada. Saling pendekatan lah. Semuanya masih melihat peluang ya," jelas Gatot.
Sebelumnya nama Gatot sempat santer terdengar dalam bursa capres dan cawapres 2019. Disinggung soal adanya poros ketiga, Gatot menilai kemungkinan tersebut masih ada.
"Ya semuanya (poros ketiga) sangat mungkin. Pastinya saya berharap," pungkas Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
