Kondisi kamar di Lapas Porong saat dilakukan sidak oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Hamonangan Laoly, Minggu, 22 Juli 2018, malam. Medcom.id/Syaikhul Hadi
Kondisi kamar di Lapas Porong saat dilakukan sidak oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Hamonangan Laoly, Minggu, 22 Juli 2018, malam. Medcom.id/Syaikhul Hadi (Syaikhul Hadi)

70% Narapidana Lapas Surabaya Tersangkut Narkoba

sidak lapas lembaga pemasyarakatan
Syaikhul Hadi • 28 Juli 2018 05:39
Sidoarjo: Kurang lebih 1.700 dari 2.498 narapidana, atau sekitar 70 persen, di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya, Porong, Sidoarjo, tersangkut kasus narkoba. Mereka ditahan karena terbukti menjadi pemakai, pengedar, hingga bandar.
 
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Pargiyono mengakui kasus narkoba 'mendominasi' lapasnya. Selain itu, ada narapidana kasus korupsi sebanyak 49 orang, baik dari legislatif, wali kota dan bupati.
 
"Ada 6 tahanan teroris, terpidana mati ada sekitar 12 orang, dan penjara seumur hidup ada sekitar 70an orang. Sisanya merupakan narapidana kasus kriminal umum," ujar Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya, Porong Sidoarjo, Pargiyono, Jumat, 27 Juli 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Petugas lapas hanya berjumlah 173 yang terbagi empat sif. Tiap regu berisi 20 orang dan harus mengamankan 2.498 narapidana di lapas seluas 10 hektare
 
Pihaknya bersama petugas lebih mengedepankan pendekatan secara persuasif terhadap narapidana dan terpidana. Menurutnya, membangun kedekatan dengan cara mengasuh seperti hal nya kiai pada santrinya merupakan cara efektif untuk mengendalikan ribuan narapidana.
 
Pihaknya mengkhawatirkan, jika petugas melaksanakan tugasnya dengan cara yang kaku, akan berpotensi menyebabkan pemberontakan. Apalagi jumlah petugas yang ada tidak sebanding dengan jumlah narapidana yang ada di dalam Lapas Porong.
 
Dia juga mengakui Lapas Porong hanya berkapasitas 1.050 narapidana. Jauh di bawah kondisi saat ini. Meski terbilang minim kamar, pihaknya belum menerima pernyataan dari pimpinan untuk menambah bangunan untuk kamar napi.
 
"Huniannya enggak cukup. Karena kamarnya juga enggak banyak. Di dalam, juga ada aula, ada pabrik pembuatan barang-barang yang bisa di ekspor," terang Pargiyono.
 

 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif