"Memang ada beberapa daerah yang harus dievaluasi. Misalnya di Bondowoso, Situbondo, Pacitan, dan di Madura ada Sumenep, Sampang, dan Pamekasan," kata Machfud, di Surabaya, Minggu, 12 Mei 2019.
Machfud menilai wajar Jokowi kalah di enam daerah tersebut, yang merupakan basis Prabowo sejak Pemilu 2014. Dimana Prabowo menang tebal dari Jokowi di beberapa daerah di Jatim, khususnya di seluruh daerah di Madura.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Memang sudah menjadi basisnya Pak Prabowo di Madura sejak dulu. Tapi masih lumayan Bangkalan sudah kita dapatkan, dan Pak Jokowi hampir menyapu bersih kemenangan seluruh Jatim," ujarnya.
Mantan Kapolda Jatim itu menegaskan, Jokowi berhasil menang di 32 dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Jokowi meraih 16.231.668 suara atau 65,7 persen dari total pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 25.511.241 pemilih.
Sementara Prabowo hanya unggul di enam daerah di Jatim, dengan meraih 8.441.247 suara atau 34,3 persen, selisih 7,7 juta suara dari Jokowi. "Alhamdulillah secara umum ri Jatim, Pak Jokowi unggul 7,7 juta suara. Gak apa-apa kalah di enam daerah, tetapi secara regional Prabowo kalah," kata Machfud.
KPU Jatim telah menggelar rekapitulasi prolehan suara tingkat provinsi Pilpres 2019, sejak Minggu-Sabtu, 5-11 Mei 2019. Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang telak dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 7,7 juta suara.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf berhasil meraup 16.231.668 suara atau 65,7 persen. Sedangkan paslon Prabowo-Sandi hanya mendapat 8.441.247 dengan persentase 34,3 persen.
Angka itu didapat dari total jumlah suara sah sebanyak 24.672.915 pemilih, jika ditambah dengan 838.326 suara tidak sah mencapai 25.511.241 suara. Angka itu 82,53 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) di Jatim yang mencapai 30.912.9944 suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
