“Memang belum ada namanya, karena baru terjadi kemarin itu,” kata Kepala Stasiun Geofisika KLS II Tretes Pasuruan, Suwardi, Jumat, 12 Oktober 2018.
Pasca kejadian, kata Suwardi, gempa tersebut diukur dari jarak terdekat, yaitu Situbondo dan Sumenep. Lalu diketahui titik pusat gempanya ada di laut Sapudi yang getarannya terasa ke Situbondo, Probolinggo, Jember dan Surabaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Setelah gempa, gelombangnya ke mana-mana,” ujar dia.
Suwardi menyebut gempa tersebut akibat dari sesar dasar laut Pulau Sapudi. Dia mengatakan tidak ada keterhubungan langsung dengan gempa di Palu dan Lombok.
Justru dia menduga Sesar Naik Flores yang menyebabkan gempa di NTB itu menuju ke barat dan utara Pulau Bali, bukan ke Pulau Sapudi. Tapi mengenai dugaan tersebut perlu kajian lebih dalam.
Selebihnya dia mengatakan di atas Pulau Sapudi ada sesar tersendiri, yaitu sesar Madura Kangean Sangkala. Sedangkan yang di bawah Pulau Sapudi diindikasikan sebagai sesar lokal.
“Jadi gempanya itu di Sapudi, efeknya ke Situbondo,” ungkapnya.
Selain itu, Suwardi menjelaskan hampir semua wilayah di Jawa Timur berpotensi gempa, karena dikeliling tiga lempeng benua besar. Selain itu juga ada sesar lokal penyebab gempa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)