Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangerang mencontohkan kejadian perusakan di Tuban dan Lamongan beberapa waktu lalu. Menurut Frans, insiden tersebut bukan penyerangan. Di Tuban, pelaku bermaksud berobat di sebuah pondok pesantren.
"Tapi karena sejak pagi sampai sore tak dilayani, akhirnya melakukan perusakan," kata Frans dalam keterangan persnya di Mapolda Jatim di Kota Surabaya, Jumat, 23 Februari 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Masjid di Tuban Diserang Orang tak Dikenal
Lain lagi dengan kejadian di Lamongan. Pelaku marah lantaran ada warga yang memintanya menyingkir dari tempat beribadah. Sehingga pelaku mengejar warga yang juga tokoh masyarakat setempat.
"Dan peristiwa itu tidak ada penganiayaan, dan perusakan. Kiai tersebut juga menyatakan seperti itu. Tapi insiden ini sepertinya sengaja dibesar-besarkan," lanjut Frans.
Tindakan itu bukan bentuk penyerangan. Menurut Frans, penyerangan dilakukan individu atau sekelompok orang yang melakukan kekerasan, penganiayaan, dan perusakan. Meski demikian, lanjut Frans, Polda Jatim akan terus memantau situasi. Apalagi, Jatim tengah menggelar Pilkada serentak 2018.
Frans meminta media tak membentuk opini yang menciptakan keresahan masyarakat. Dia menduga ada pihak-pihak yang sengaja membuat wilayahnya tak kondusif.
"Sekali lagi, saya tidak menyebut pihak lain. Tetapi isu ini sengaja dibuat dan disebarluaskan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)