“Masih kita kejar. Licin sekali dia,” kata Karutan Klas IIB Sumenep, Beni Hidayat, Senin, 11 Februari 2019.
Dia sudah berkoodinasi dengan polisi untuk mengamankan satu narapidana tersebut. Posisi Matrawi diyakini masih di Sumenep. Namun, petugas tidak bisa berbuat banyak karena dia terus berpindah-pindah tempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Tiga Tahanan Rutan Sumenep Kabur
Beni juga menyebut Matrawi punya banyak mata-mata. Ketika petugas yang mengejar berada di kaki gunung, Matrawi sudah tahu posisi petugas tersebut. Dia langsung bergerak untuk menghindari penangkapan.
Dia meminta masyarakat, termasuk perangkat desa, untuk memberikan informasi penting mengenai keberadaan Matrawi. Beni bahkan mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga agar Matrawi segera menyerahkan diri.
“Keluarganya kayaknya juga putus asa,” jelasnya.
Matrawi tak bisa berbicara banyak soal memasukkan nama Matrawi ke Daftar Pencarian Orang (DPO) karena bukan kewenangannya dirinya. Dia hanya berharap napi tersebut segera menyerahkan diri.
Matrawi dan kedua rekannya kabur saat pura-pura berwudu saat salat subuh berjemaah. Ketika petugas lengah, mereka memanjat dinding tembok masjid dan naik ke atap lalu turun di areal parkir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)