"Bukan berbahaya, tapi dapat diartikan memungkinkan munculnya gas kembali jika terjadi letupan," kata Kepala Resot Taman Wisata ALam (TWA) Ijen, Sigit Ari Wibowo, dikonfirmasi Medcom.id, Jumat, 24 Maret 2018.
Sigit mengaku, pihaknya bersama Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen telah mengambil sampel air Kawah Ijen untuk diteliti.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Memantau langsung kondisi di puncak Kawah Ijen. Kalau danau sih warnanya cukup bagus, tapi masih ada sisa material dan kondisi air masih dingin," tambahnya.
Sementara itu, Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jatim menyebut fenomena letupan atau bualan gas dari Kawah Ijen rutin setiap tahun saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
Tahun lalu, bualan juga muncul pada Maret hingga Juni. Hal itu menyebabkan pendakian Gunung Ijen yang biasanya dibuka jam 01.00 WIB dini hari baru dibuka pukul 03.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)