“Seperti Siti Zainab, saya ingin Abah bisa dimakamkan di sini (Desa Kebun)," Syaiful Thoriq, putra sulung Zaini, berharap, Selasa, 20 Maret 2018.
Syaiful mengaku terkejut mendengar kematian sang ayah pada Senin malam, 19 Maret 2018. Ia mendapat kabar buruk tersebut dari kerabat yang juga bekerja di Arab Saudi. Dia berharap, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dapat memulangkan jenazah ayahnya untuk dimakamkan di desanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca: Tanpa Pemberitahuan, Arab Saudi Eksekusi Mati TKI Asal Jatim).
Dia menuturkan, sang ayah berangkat ke Arab untuk menjadi sopir pribadi pada 2002. Dua tahun berselang, Zaini dituduh membunuh majikannya. Setelah sekitar 13 tahun dipenjara, akhirnya Zaini dieksekusi mati.
"Abah saya di Arab dituduh membunuh majikannya. Sebelum dieksekusi mati, beliau dihukum," katanya.
Kepala Desa Kebun, Abd Ghani, juga mengaku terkejut saat mendengar eksekusi mati Zaini. Ghani merasa kehilangan atas kematian yang menimpa warga. Dia berharap keluarga yang ditinggal tabah dan menerima dengan lapang dana kematian Zaini tersebut.
"Benar sekali, Bapak Zaini telah dieksekusi mati. Kami merasa sangat kehilangan," ucapnya.
Baca: Eksekusi Mati Zaini Misrin Dilakukan di Tengah Proses PK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)