Jumlah pelaku kekerasan seksual pada anak di Sidoarjo lebih banyak ketimbang kejadiannya. Bahkan, dua dari 19 pelaku itu masih berusia anak-anak.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris mengklaim jumlah kasus kekerasan seksual di Sidoarjo menurun dalam tiga tahun terakhir. Salah satu cara yang dilakukan Polresta Sidoarjo untuk menurunkan angka tindak pidana kekerasan seksual pada anak yaitu dengan bersosialisasi ke sekolah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berikut datanya:
2015: terjadi 46 kasus
2016: terjadi 44 kasus
2017: 43 kasus
Menurut Harris, kekerasan seksual pada anak terjadi akibat orangtua dan masyarakat lengah mengawasi putra-putri mereka. Sehingga, pelaku pun memanfaatkan kelengahan itu.
"Makanya kami beri sosialisasi pada anak didik soal melindungi diri masing-masing dari ancaman pelaku. Misalnya bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang orang lain," ujar Harris di Sidoarjo, Rabu, 21 Maret 2018.
Tantangan lain yaitu perkembangan teknologi. Anak-anak dapat mengakses informasi apapun melalui jaringan internet. Harris mengatakan itu tak masalah selama dalam pengawasan orangtua.
Selain pencegahan, polisi juga memberikan pemahaman pada anak-anak didik untuk melakukan tindakan bila menjadi korban. Harapannya, lanjut Harris, anak-anak dapat melindungi diri dari ancaman pelecehan seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
