"Sampai saat ini, hujan abu vulkanik dari Bromo mengarah ke Argosari dengan ketebalan sekitar satu sentimeter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Teguh Tedjayono, kepada Medcom.id, Kamis, 21 Maret 2019.
Gunung Bromo erupsi abu vulkanik sejak Rabu, 13 Maret 2019. Namun, saat ini abu vulkanik mulai dirasakan warga Lumajang. Abu vulkanik meyebar setelah angin di sekitar Gunung Bromo mengarah ke selatan sehingga berdampak ke wilayah Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Khusus wilayah puncak wisata, hujan abu vulkanik dirasakan cukup deras. Wisatawan diimbau untuk untuk tidak berkunjung ke kawasan wisata puncak selama erupsi Gunung Bromo terjadi," ujarnya.
Petugas gabungan Dinas Pariwisata, TNI dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memperketat penjagaan di radius aman. Penjagaan ketat berlangsung dalam beberapa hari terakhir seiring meningkatnya intensitas semburan abu dari kawah Bromo.
Warga dan wisatawan tidak diizinkan memasuki radius satu kilometer dari kawah Bromo. Namun, warga masih bisa sembahyang ke pura lantaran tempat peribadatan tersebut masih berada di radius aman.
Menurut data dari PVMBG per Kamis, 21 Maret 2019. Tinggi asap dari kawah Gunung Bromo berada di angka 600-1.000 meter. Asap kawah bertekanan lemah, sedang hingga kuat.
"Abu berwarna kelabu, cokelat dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal. Saat ini status Gunung Bromo masih berada di level II atau waspada," kata Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)