Keponakan Hanafie, Rahmaniar mengaku kaget saat mendapat berita kecelakaan pamannya tersebut. Padahal sebelum mengendarai pesawat latih aerobatik, Hanafie sempat menghubungi keluarganya.
"Satu jam sebelum terbang, beliau sempat mengirimkan foto ke grup WA (Whatsapp) keluarga," katanya kepada Medcom.id saat ditemui di rumah duka, Rabu 21 Maret 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Niar, sapaan akrabnya, mengaku sangat dekat dengan sosok Hanafie. Bahkan, pria yang tengah menjabat sebagai Paban 2 Sismet Ditdok Kodiklatau itu sudah dianggap sebagai sosok ayah baginya.
"Saya dulu waktu kecil tinggal dengan nenek saya. Jadi saya lebih dekat dengan beliau daripada orang tua saya. Saya kalau minta apa-apa selalu dibelikan sama beliau," kata wanita berdomisili Tuban ini.
(Baca: Pesawat Aerobatik Jatuh di Cilacap)
Dia menceritakan terakhir bertemu Hanafie pada Desember 2017 lalu. Beberapa waktu terakhir, bapak tiga anak tersebut pun sempat mengajaknya untuk video call. "Tapi saat itu saya sedang tidak bisa mengangkat," urainya.
Saat ini, rumah duka Kolonel Pnb MJ Hanafie di Jalan Dirgantara Blok C4 nomor 37, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang tengah dihadiri sejumlah tetangga, kerabat dan purnawirawan TNI AU untuk memberikan penghormatan terakhir.
Jenazah Hanafie tiba di Malang dan langsung disalatkan di Masjid Baiturrahman Lanud Abd Saleh pukul 10.00 WIB. Setelah dibawa ke rumah duka, jenazah Hanafie rencananya akan dimakamkan di Pemakaman Marga Baka Lanud Abd Saleh.
Penerbang ulung
Hanafie adalah salah satu penerbang tempur terbaik yang dimiliki oleh TNI AU. Pria kelahiran 3 Juli 1969 ini merupakan lulusan Sekolah Penerbang Ikatan Dinas Pendek (IDP) TNI AU tahun 1991.
Sejumlah pesawat tempur yang pernah diterbangkan mulai dari Mk-53 HS-Hawk, F-5E Tiger, F-16 Fighting Falcon dan Sukhoi Su-27/30 dengan nama panggilan penerbangan "Jaguar".
Sebelumnya diberitakan, Kolonel Pnb MJ Hanafie tewas setelah terjatuh saat menerbangkan pesawat latih aerobatik jenis Super Decathlon DL-30 di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa 19 Maret 2018. Hanafie tewas saat melakukan persiapan Wisuda Siswa Genesa Flight Academy (GFA).
Peristiwa yang menimpa Hanafie menyebabkan luka yang mendalam kepada keluarga dan rekan korban. Pasalnya, Hanafie meninggalkan seorang istri Florensia Harienda dan tiga orang anak, Savana Nadira Hanasia, 19, Savara Umaira Hanasia, 16, Muhammad Ryandra Hanasia, 8.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)