Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetro mengatakan, biasanya, setiap transaksi dengan kartu debit berlogo Visa dan Mastercard, harus melalui proses yang servernya berada di luar negeri. Tapi dengan kartu debit berlogo GPN, proses transaksinya cukup di dalam negeri.
"Artinya transaksi di domestik di Indonesia, enggak perlu transaksinya lari dulu ke luar negeri," kata Andreas dalam sosialisasi sistem GPN di Malang, Kamis, 23 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: BI Resmikan Kartu Debit Berlogo Gerbang Pembayaran Nasional
Andreas mengatakan, secara prinsip, sistem GPN sama dengan Visa dan Mastercard. Tapi, penggunaan GPN dikhususkan di dalam negeri. Devisa negara dalam sistem tersebut pun tak perlu lagi untuk membayar administrasi di luar negeri.
Andreas pun mengimbau warga segera mengganti kartu debit dan uang elektroniknya dengan kartu yang berlogo GPN. Sebab beberapa keuntungan didapat nasabah melalui sistem tersebut.
Salah satunya nasabah dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman karena telah dilengkapi fitur keamanan yang terstandarisasi. Nasabah juga tidak dikenakan biaya tambahan saat menggunakan kartu itu untuk bertransaksi di toko.

(Lokasi untuk mendapatkan kartu debit berlogo GPN di halaman Stadion Gajayana, Kamis 23 Agustus 2018, Medcom.id - Daviq)
Nasabah juga tak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Sebab, seluruh kanal pembayaran di Indonesia saling berkoneksi.
Sosialisasi itu disampaikan dalam kegiatan Pekan Kampanye GPN di Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kota Malang. Sosialisasi berlangsung mulai 19 hingga 27 Agustus 2018.
"Target nasabah yang menukarkan kartunya menjadi kartu GPN ditentukan oleh masing-masing banknya sendiri, tergantung kemampuan banknya. Ya semakin cepat semakin baik dan bagus," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dudi Herawadi.
Lihat video:
(RRN)