"Ada 42 desa di Sampang mengalami kekeringan, sehingga menjadi daerah terparah karena jumlah desa mengalami kekeringan paling banyak di antara daerah lainnya," kata Kepala BPBD Jatim, Suban Wahyudiono, dikonfirmasi, Rabu, 15 Agustus 2018.
Akibatnya, ribuan warga di daerah tersebut kesulitan mendapatkan air. Namun, Suban belum bisa merinci detail desa mana saja di Sampang yang kekeringan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Warga di sana (Sampang, red.) hanya punya persediaan air 10 liter per hari. Mereka juga harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari rumah untuk mendapatkan air bersih," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Suban, Pemprov Jatim telah mengirim air ke Sampang, sebanyak 1 tangki berisi 6.000 liter per desa per hari. "Itu baru bantuan dari Pemprov saja, belum bantuan air dari pemerintah setempat," katanya.
Tak hanya Sampang, kata Suban, Pemprov Jatim juga menyuplai air ke beberapa daerah lainnya. Di antaranya Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Pamekasan, Mojokerto, Pasuruan, Blitar, dan Tuban.
"Sampai saat ini, sebanyak 23 kabupaten di Jatim terdampak kekeringan. Lebih spesifik lagi, ada 442 desa terdampak. Dari jumlah itu, 223 desa masih ada potensi air, sementara 199 desa tidak ada potensi air, sehingga harus dikirim air," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)