Warga Dusun Ba'tello, Ahmad, menuturkan kekeringan di wilayahnya sangat parah. Bukan hanya sumur yang mengering, untuk mencari pakan ternak pun susah. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan lainnya, ia mengaku harus mengeluarkan uang Rp125 ribu untuk beli setangki air. Dia memperkirakan tangki tersebut mampu menampung 5.000 liter air.
"Tiap 10 hari warga selalu beli. Satu tangki habis untuk 10 hari itu. Itu sudah digunakan untuk minum, menanak nasi, mandi dan lainnya," ujar Ahmad, Kamis, 16 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, kata Ahmad, di dusun sebelah yaitu Dusun Batuan ada sumur bor milik masjid. Warga di dusun tersebut memanfaatkan sumber air tersebut. Ketika persediaan air sudah habis, warga memasang pipa ke sumur bor tersebut. Per bulan, warga hanya diminta bayar Rp50 ribu oleh takmir masjid sebagai ganti biaya listrik.
Sementara warga lain, Sa'i, mengaku kerepotan untuk menyiram tanaman tembakaunya. Ia mengaku juga harus menggunakan jasa pengangkut air. Tiap tangki seharga Rp125 ribu. Kata dia, tangki berisi 5000 liter air itu cukup digunakan menyiram 2 ribu bibit tembakau selama satu minggu.
"Tiap hari sekali siram tembakau. Pokoknya kalau di sini serba beli. Karena kalau hanya bergantung pada bantuan pemerintah tidak cukup," ujar dia.
Dia berharap kekeringan segera berakhir. Sebab jika masih berkepanjangan, itu artinya dia harus mengeluarkan biaya untuk beli air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)