Pantauan Medcom.id, rumah HS yang terletak di RT 01/RW 10 Desa Candirenggo terlihat sepi. Rumah bercat ungu muda itu tampak tidak berpenghuni. Satu mobil VW Mini Combi diparkir di rumah tersebut.
Salah satu warga sekitar, Slamet Mulyono, mengaku tidak menyangka jika HS seorang terduga teroris. Sebab, HS dinilai baik dan kerap berbaur dengan warga sekitar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya sangat tidak menyangka. Ya seperti masyarakat biasanya. Tidak ada yang aneh, istrinya juga. Saya kaget waktu tahu dia ditembak mati dari televisi," katanya saat ditemui awak media.
Slamet menambahkan, HS telah lama tinggal di kawasan tersebut. Bahkan HS sudah dua kali terpilih menjadi Ketua RT setempat.
"Malah waktu saat dia jadi ketua RT, perumahan ini lebih maju," ungkapnya.
Sementara itu, warga yang lain, Sriwedari, menceritakan HS sehari-harinya bekerja sebagai penjual buku keliling di sejumlah sekolahan. HS dinilai warga yang baik dan lama tinggal di kawasan tersebut.
"Sudah 20 tahun dia tinggal di sini. Dia terkenalnya dulu pernah kerja di Jawa Pos bagian percetakan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga terduga teroris ditangkap di dua lokasi berbeda di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu, 16 Mei 2018 malam. Satu di antaranya ditembak. Mereka adalah W, HS, dan DL diduga terlibat teror di Surabaya dan Sidoarjo.
W dan HS disergap di Jalan Avia, Perumahan AURI, Kwadengan, Sidoarjo. Keduanya ditangkap seusai pulang tarawih. Saat penyergapan, HS tewas ditembak karena melawan.
Baca: Seorang Terduga Teroris Ditembak di Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
