Empat kabupaten tersebut di antaranya Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro. Penyerahan unit tersebut dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Sudjipto.
"Masalah infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat menjadi perhatian utama bagi Pemerintah. Untuk itu kami bangun PJU-TS demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Dwi saat penyerahan PJU-TS kepada masyarakat Kebomas, Gresik sebanyak 150 unit, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Minggu, 10 Februari 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk Kabupaten Lamongan mendapatkan 450 unit. Sementara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro telah mendapatkan bantuan pembangunan dari pemerintah masing-masing sebanyak 300 unit.
PJU-TS merupakan lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya.
"Ini bisa menjadi menjadi solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN tapi ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya," tambah Tjip sapaan akrab dirinya.
Mantan Direktur Utama Pertamina ini mengatakan kehadiran PJU-TS merupakan bagian dari implementasi transformasi kebijakan energi dari penggunaan energi konvensional menuju energi energi baru terbarukan. Pemerintah berpesan agar pemerintah daerah menjaga fasilitas PJU-TS yang telah diberikan.
"Nanti akan dikelola dan dipelihara oleh Pemda, saya harap menjaga sebaik mungkin," tutur Tjip.
Khusus provinsi Jawa Timur, wilayah tersebut mendapatkan alokasi pemasangan PJU sebanyak 3.288 titik di tahun 2018 oleh Kementerian ESDM. Secara keselurahan pada tahun 2018 program ini ditargetkan mampu menerangi jalan raya di 26 Provinsi.
"Kami sudah menggarkan dana sekitar Rp416 miliar dengan jumlah PJU-TS sebanyak 21.864 titik," jelas dia.
Sementara itu, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyambut baik pemberiaan bantuan tersebut karena akan meningkatkan perekonomian rakyat.
"Kalau jalannya udah terang, perekonomian masyarakat juga semakin kencang," ujar Sambari.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2015 hingga 2018, kementerian ESDM telah membangun sekitar 33 ribu lampu PJU-TS mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten.
Dengan memanfaatkan potensi energi matahari yang diubah menjadi energi listrik, pastinya tidak menghasilkan polusi. PJU-TS jadi solusi untuk jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau daerah yang telah terlistriki PLN namun ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya yang sebagian besar masih dipasok sumber energi fosil.
Lampu yang digunakan untuk PJU-TS ini adalah jenis LED, sehingga lebih hemat energi dan memiliki masa pakai yang lebih panjang. Lampu tersebut diipasangi panel surya bermuatan 40 watt.
Lampu-lampu akan otomatis menyala pada sore hingga pagi hari. Kebutuhan terhadap PJU akan terus berkembang seiring dengan pembangunan daerah dan peningkatan jumlah penduduk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SCI)