Dalam kesempatan tersebut, Sudjarwanto juga menyerahkan piala penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Saya sangat mengapresiasi, tapi harus ada pengembangan. Seringkali lead-nya ini menjadi utama, tetapi banyak orang melakukan penelitian tok, pengembangannya kurang. Setelah diteliti, siapa yang mengembangkan. Siapa yang memproduksi?" kata Ganjar saat menerima piala penghargaan di kantornya, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 14 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ganjar menjelaskan, pengembangan seluruh hasil riset harus dilakukan pihak Litbang Jateng, supaya manfaat sebenarnya dalam penelitian bisa diterima masyarakat. Ganjar sangat mengharapkan warganya bisa menciptakan hal baru yang bisa bermanfaat.
"Bisa gak ya yang daerah kekeringan itu mengubah angin menjadi air. Teknologi di Israel sudah ada, sudah diterapkan di Afrika Selatan. Bisa gak kita mempelajari itu untuk kita produksi, sehingga dengan suatu alat penyedot angin itu bisa muncul air yang langsung bisa dikonsumsi. Jadi dunia sudah sedemikian majunya," jelas Ganjar.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah empat kali menerima anugerah tersebut. Yang pertama adalah Anugerah Budhipura katagori penguatan kelembagaan Iptek pada 2013.
Kedua, pada 2014 adalah anugerah Budhipura katagori sumber daya Iptek. Kemudian Tahun 2015, Jateng kembali menyabet anugerah Budhipura Kencana.
Kepala Bappeda Jateng, Sudjarwanto mengatakan, tidak hanya di tingkat provinsi yang menerima penghargaan, namun di tingkat kotamadya dan kabupaten yaitu Kota Magelang dan Kota Sragen juga mendapatkan Anugerah Budhipraja 2018.
"Dari penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah telah memberikan kontribusi yang cukup besar di Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Termasuk memberikan iklim yang kondusif sehingga terjadi sinergitas penerapan Iptek baik yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi maupun lembaga riset," ungkap Sudjarwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)