ilustrasi. (Foto: Andi Aan P)
ilustrasi. (Foto: Andi Aan P) (Kusbandono)

Satgas Pangan Jember Yakin tak Ada Mafia Telur Ayam

telur ayam
Kusbandono • 19 Juli 2018 12:36
Jember: Tim Satgas Pangan Kabupaten Jember menyidak beberapa pasar tradisional di Jember, Jawa Timur, ihwal melambungnya harga telur ayam. Dalam sidak tersebut, Satgas Pangan Kabupaten Jember menyakini tidak ada mafia yang memainkan harga telur ayam. 
 
"Kami melihat tidak ada permainan dari mafia, yang kami khawatirkan kalau terjadi penimbunan kemudian harga naik baru mereka jual, namun kami pastikan tidak ada," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo di Jember, saat sidak di Pasar Tanjung, Jember, Kamis, 19 Juli 2018.
 
Kusworo menyakini tidak ada permainan spekulan, karena telah menyidak peternak lebih dulu sebelum pasar. Dia mengatakan, pihaknya belum menemukan fakta adanya permainan harga. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dia menuturkan, saat Lebaran harga telur ayam di Jember berkisar Rp21 ribu per kilogram. Kini, dua minggu ke belakang harga telur ayam naik menjadi Rp30 ribu per kilogram. 
 
"Kami mendapatkan informasi ini, sebelumnya kami kemarin telah melakukan pengecekan ke pertenak-peternak kemudian hari Ini kami mengecek ke pasar-pasar di antaranya ke Pasar Tanjung" ungkapnya.
 
Kusworo mengatakan, hari ini harga telur ayam mulai turun menjadi Rp22 ribu per kilogram. Sementara, sehari yang lalu seharga Rp24 ribu per kilogram. 
 
"Kami telusuri kenapa harga telur naik karena salah satunya persoalan pakan ayam yang mengandung unsur AGB itu bisa memberikan ketahanan daya tahan tubuh bagi ayam, namun juga memberikan dampak antibiotik bagi pengonsumsi ayam dan telur, sehingga itu dilarang dan mengganggu produktivitas ayam itu sendiri." Jelas Kusworo.
 
Kusworo menambahkan, cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini juga menyumbang penaikan harga telur ayam karena menganggu produktivitas ayam petelur. Tapi, menurutnya saat ini beberapa peternak telah berinovasi untuk mengganti pakan ayam dengan menambah nutrisi seperi kunir. 
 
"Sehingga dapat memberikan daya tahan tubuh bagi ayam itu sendiri, walaupun tidak sebaik yang biasa digunakan," tambahnya.
 
Dengan begitu, para peternak ayam dapat mengembalikan produktivitas telur ayam. Sehingga persediaan mulai tercukupi dan harga cenderung menurun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(LDS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif