"Sebenarnya tahanan kabur itu memang sengaja dilepas. Tapi akhirnya bisa ditangkap lagi. Ini cuma latihan berburu saja," katanya saat memberikan sambutan pada peresmian E-Policing di Polres Malang, Selasa 22 Mei 2018.
Sebanyak 17 tahanan Polres Malang melarikan diri. Namun, belasan tahanan tersebut berhasil ditangkap kembali selang dua minggu. Tahanan terakhir ditangkap di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Peristiwa kaburnya 17 tahanan tersebut membuat Polres Malang merombak infrastruktur mereka. Ruang tahanan dirombaj menjadi ruang tahanan berstandar maximum security.
Ruang tahanan yang baru ini terbagi menjadi delapan ruang tahanan dengan kapasitas 90 tahanan. Sebanyak enam ruangan untuk tahanan laki-laki, satu ruangan untuk tahanan perempuan dan satu ruangan untuk tahanan khusus anak.
Ruangan tahanan Polres Malang diklaim sangat kuat karena telah dijaga sangat ketat. Dinding yang digunakan untuk ruang tahanan dibangun berlapis dan atapnya dibeton cor.
Selain itu, setiap pengunjung yang ingin membesuk tak lagi bisa bertemu langsung dengan tahanan. Sebab saat membesuk, pengunjung dipisahkan oleh dinding kaca dan menggunakan earphone untuk berkomunikasi.
Bahkan, setiap ruang tahanan juga dipasang kamera pengawas untuk memantau aktivitas tahanan. Segala bentuk perubahan yang dilakukan Polres Malang tersebut pun mendapatkan apresiasi dari Kapolda Jatim.
"Ruang tahanan Polres Malang dengan tingkat maksimum security nya sudah bagus. Ini dibangun seperti ini saya rasa lebih baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)