Dalam khotbahnya, Malik yang juga ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM menyampaikan, pentingnya memaknai berlalunya Ramadan dan datangnya Syawal sebagai momentum start block untuk menatap masa depan. Pondasi yang sudah dibangun ketika Ramadan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun generasi mendatang.
Dia menambahkan, Ramadan memiliki nilai penting terutama untuk negara Indonesia. Negara dengan luas wilayah, ragam budaya, kekayaan alam yang melimpah ini harus bisa memanfaatkan Ramadan sebagai titik muhassabah secara nasional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hal ini harus bisa kita ejawantahkan dalam bentuk kehidupan berbangsa yang rukun, damai, dan tekad kuat membangun sebagai bentuk rasa syukur kita atas capaian perjuangan para pendahulu," kata Malik.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan Nasional ini menyebutkan bahwa Indonesia sudah merdeka lahir dan batin. Terhitung hampir 74 tahun merdeka, tantangan paling besar saat ini adalah pada anak-anak, generasi usia 12 sampai 30 tahun, dan juga generasi milenial.
"Mereka saat ini memasuki masa yang sangat kritis. Di tangan merekalah bangsa ini akan ditentukan di masa-masa yang akan datang," ungkapnya.
Malik mengajak jemaah untuk lebih perhatian kepada pendidikan sebagai bentuk pembangunan manusia ke depan. Menurutnya, generasi ke depan harus dipersiapkan sebagai generasi khairah ummah.
"Yakni generasi terbaik, baik untuk umat maupun bangsa," kata Malik.
Di akhir khutbahnya, Malik menyerukan agar jemaah ikut berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara. Dengan doa tersebut diharapkan tantangan yang dihadapi Indonesia segera tuntas.
Rektor UMM, Fauzan, dalam sambutanya menyerukan agar jemaah tidak begitu saja meninggalkan Ramadan. Justru tantangan paling sulit adalah konsistensi akhlak setelah Ramadan. Hal serupa juga disampaikan ketika mengawali sambutan pada acara open house di aula BAU UMM.
"Ramadan sudah kita lewati, Idulfitri ini harus dijadikan ajang silaturahmi yang menyatukan segenap kekuatan sebagai energi positif untuk memajukan UMM sebagai lahan pengabdian dan ibadah kita. Mari jadikan silaturahmi ini sebagai kekuatan besar untuk maju," ajak dia.
Tradisi Lebaran di UMM masih akan berlanjut hingga pekan depan. Usai liburan Idulfitri, UMM akan menggelar halalbihalal di UMM Dome yang mengundang berbagai tokoh Muhammadiyah untuk bersilaturahmi dengan dosen dan karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)