"Masyarakat harus tetap waspada, khususnya bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai Kalipahit. Saat ini kita masih mengkaji kandungan gas berbahaya sungai Kalipahit," kata kata tim pengamat Gunung Ijen, PVMBG, Suparjan kepada dihubungi Medcom.id, Sabtu, 24 Maret 2018
Semburan gas beracun mengancam warga. Namun, tingkat aktivitas kegempaan dan konsentrasi gas Gunung Ijen masih berada di level normal berdasarkan pemantauan visual.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita imbau masyarakat untuk tidak mendekati bibir kawah maupun dasar kawah. Termasuk dilarang menginap dalam kawasan Gunung Api Kawah Ijen," tambah Suparjan.
(Baca: Mengeluarkan Gas Beracun, Kawah Ijen Ditutup Sementara)
Masyarakat juga diminta untuk tidak panik dengan adanya fenomena gas beracun. Jika mencium bau gas belerang yang menyengat, masyarakat disarankan segera memakai masker.
"Dalam keadaan darurat bisa menggunakan kain basah untuk menutup alat pernafasan," terang Suparjan.
Diinformasikan sebelumnya, Rabu, 21 Maret 2018, masyarakat Ijen Bondowoso dikejutkan adanya semburan gas beracun yang diduga dipicu dari letusan Kawah Ijen. Asap yang ditimbulkan dari letusan tersebut terbawa angin ke arah pemukiman warga.
Pemukiman warga yang terpapar gas beracun tersebut di antaranya Dusun Margahayu, Sumberjeruk dan Watucapil, yang berada di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen. Setidaknya, ratusan warga diungsikan, 30 orang di antaranya harus mendapatkan perawatan medis karena mengalami sesak nafas.
(Baca: Puluhan Warga Keracunan Gas Gunung Kawah Ijen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)