"Saya ini dilahirkan dari orang tua yang kurang mampu. Tapi karena saya senang melukis, ibu saya membelikan cat mahal saat saya SD. Ibu sangat mendukung sekali, apa pun keinginan saya selalu dipenuhi," kata Sadikin, di kediamannya, Jalan Selat Sunda, Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, 16 Oktober 2018.
Sadikin menganggap ibu adalah guru hidup dan motivator baginya. Meski terlahir dengan keterbatasan fisik, ibunya tak pernah sedikitpun malu. Bahkan ibunya juga memperlakukan Sadikin sama dengan anak-anaknya yang lain.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya anak ke delapan dari sembilan saudara, tapi ibu saya tidak memanjakan saya, kalau salah ya dimarahi. Ibu bangga melahirkan saya. Saya selalu dipamerkan ke teman-temannya kalau bisa melukis. Relasi saya dulu datangnya dari ibu," ujarnya.
Sedangkan, inspirasi saat melukis didapat Sadikin dari apa yang dia lihat di alam. Karena itu, pria penyuka petualangan alam ini mengaku tidak pernah kehilangan konsep, ide atau mood saat melukis hingga saat ini.
"Dulu itu mood yang mengendalikan saya. Tapi sekarang konsepnya saya balik. Mood yang harus saya kendalikan. Begitu pegang cat dan kuas, saya harus mood. Menunggu mood adalah pelukis malas," ucapnya.
Bersambung ke: Tularkan Ilmu Sambil Berkarya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
