Pantauan Medcom.id, Rabu, 2 Januari 2019, antrean kendaraan terjadi di Jalan Raya Gubeng. Mobil dan sepeda motor melintas di dua jalur, dari arah timur dan barat.
Di salah satu sisi terdapat pengumuman: Truk dilarang melintas di Jalan Raya Gubeng. Sebab, kondisi jalan yang ambles pada pertengahan Desember 2018 itu belum normal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sejak 27 Desember 2018, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka jalur tersebut. Namun, beberapa orang masih melakukan pekerjaan perbaikan dan pemulihan jalan.

(Antrean kendaraan saat melintasi Jalan Raya Gubeng yang ambles pada pertengahan Desember 2018, Medcom.id - Hadi)
"Akibatnya kondisi jalan menyempit. Karena masih ada beberapa bagian yang dilakukan penimbunan bahan material," ujar seorang pekerja di lokasi pengerjaan jalan.
Kondisi menyempit itu mengakibatkan kendaraan harus mengantre saat melintas. Ditambah lagi, beberapa truk terus mendatangi lokasi untuk membawa bahan material. Alat-alat berat pun masih menimbun besi dan pasir agar memperkuat jalan.
Baca: Pengendara diminta tak berhenti di Jalan Gubeng
Pada 18 Desember 2018, salah satu titik di Jalan Raya Gubeng ambles. Lokasinya berada di sekitar RS Siloam atau Gedung BNI. Jalan ambles hingga kedalaman kurang lebih 20 meter dan lebar 30 meter.
Baca: Perencana proyek RS Siloam Tersangka Insiden Jalan Gubeng
Kapolda kemudian menetapkan satu tersangka terkait kejadian itu. Tersangka berinisial F yang bertugas sebagai perencana proyek basement Rumah Sakit Siloam Surabaya. Proyek itu disebut sebagai penyebab jalan di dalam kota ambles.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)