Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan Nur Aida Rachmawati membenarkan gambar vaksin yang beredar itu untuk polio. Tapi, vaksinnya digunakan dengan cara penyuntikan.
"Vaksin seperti itu tak digunakan dalam PIN 2016. Sebab, vaksin di 2016 digunakan dengan cara oral polio vaccine (OPV). Atau vaksin yang diteteskan melalui mulut," kata Nur Aida di Bangkalan, Senin (7/3/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nur Aida juga mengatakan vaksin tak menggunakan bahan babi. Tak ada kandungan babi dalam vaksin tersebut.
"Tapi bersinggungan, kemudian dibersihkan. Enzim tripsin dari babi dipakai sebagai katalisator, kemudian dicuci dengan ultrafiltrasi, setara jutaan kali pencucian, hasil akhir tidak didapatkan lagi enzim tripsin babi," papar Aida.
Aida menegaskan warga tak perlu ragu memberi vaksin polio pada putra putrinya. Itu merupakan bagian dari program membebaskan Indonesia dari penyakit polio.
Program PIN berlangsung serentak di seluruh Indonesia pada 9 hingga 15 Maret 2016. Program itu memberikan vaksin polio pada anak berusia 0 hingga 59 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)