"Ini merupakan bukti kepercayaan internasional pada Bojonegoro. Saya akan memanfaatkan kepercayaan ini untuk memajukan Bojonegoro," kata Suyoto melalui sambungan telepon kepada Metrotvnews.com, Rabu (13/4/2016).
Suyoto mengatakan proses pendaftaran dalam program itu berlangsung sejak lima bulan lalu. Hingga akhirnya, pada Jumat 8 April 2016, Suyoto mendapat surat elektronik yang mengabarkan Bojonegoro lolos seleksi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Untuk Indonesia, Bojonegoro merupakan satu-satunya daerah. Ada juga 15 kota lain tapi berada di luar Indonesia. Misalnya Paris (Prancis) dan Seoul (Korea Selatan)," ungkap Suyoto.
Menurut Suyoto, program itu mengapresiasi pemerintahan daerah yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan responsif. Bagi Suyoto, melalui inisiatif multilateral itu, Bojonegoro berpeluang menjadi pelopor untuk menghadirkan pemerintahan yang terbuka di Indonesia.
Open Government Partnership merupakan inisiatif multilateral yang mempromosikan keterbukaan pemerintah, memberdayakan masyarakat, memerangi korupsi, dan memanfaatkan teknologi untuk memperkuat tata kelola pemerintahan.
Kerja sama itu berawal di 20 September 2011. Saat itu, delapan negara mendukung deklarasi pemerintah yang terbuka. Yaitu Brazil, Indonesia, Meksiko, Norwegia, Filipina, Amerika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)