"Puluhan tahun kami menggunakan mesin berbahan bakar solar. Kami tidak paham bagaimana cara kerja mesin berbahan bakar gas bila nanti benar-benar diganti," kata Halili, perwakilan nelayan Bandaran, Bangkalan, Madura, Kamis (10/9/2015).

(Kegiatan nelayan di Bandaran, Bangkalan, MTVN - Agus Josiandi)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Halili mengaku belum mendapat sosialisasi dari pemerintah setempat terkait rencana tersebut. Namun bila pun ada, Halili meminta pemerintah menjelaskan pada nelayan mengenai cara kerja program tersebut.
Zainul, nelayan lain, mendukung permintaan Halili itu. Menurutnya, nelayan perlu beradaptasi untuk mendukung program itu.
"Jadi kami harap pergantiannya tidak begitu saja dilakukan," harap Zainul.
Kemarin, Pemerintahan Presiden Joko Widodo meluncurkan paket kebijakan ekonomi. Satu di antaranya mengonversi bahan bakar minyak solar ke gas elpiji untuk menekan biaya nelayan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan alat konversi (converter kit) solar ke gas akan dibagikan secara bertahap. Tujuan program ini, kata dia, agar konsumsi bahan bakar nelayan lebih irit.
Dia mencontohkan, kalau sekali melaut nelayan menghabiskan 30 liter solar. Dengan biaya solar Rp6.900/liter, maka biayanya mencapai Rp207 ribu. Dengan gas, diperkirakan hanya menelan biaya Rp62.100 saja. Dengan begitu, keuntungan nelayan juga bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)