Salah satu desa terdampak abu vulkanik Bromo yakni Desa Guci Alit, Lumajang. Abu menyelimuti rumah warga dan ruas jalan. Kepala Desa setempat mengimbau warga mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Seorang warga Desa Guci Alit, Hatiyono, berharap pemerintah setempat mendistribusikan masker secara merata. Dia juga berharap sarana kesehatan dan posko disiapkan untuk menampung warga terdampak abu vulkanik Bromo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, desa terdampak abu vulkanik Bromo meningkat. Sebelumnya hanya tiga desa yang terdampak abu vulkanik Bromo.
"Angin mengarah ke Lumajang mengakibatkan paparan abu vulkanik meluas. Kini sudah 28 desa yang terdampak," kata Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Ribowo, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (24/12/2015).
Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, adalah wilayah terparah yang terdampak abu vulkanik Bromo yakni 12 desa. Sementara di Kecamatan Guci Alit ada 9 desa yang terpapar debunya. Sedangkan di Kecamatan Pasrujambe ada tujuh desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)