Seorang pengedar narkoba yang ditangkap Polres Bangkalan, Metrotvnews.com/ Agus Josiandi
Seorang pengedar narkoba yang ditangkap Polres Bangkalan, Metrotvnews.com/ Agus Josiandi (Agus Josiandi)

Kampung Narkoba Parseh Bangkalan belum Bersih

narkoba geliat kampung narkoba
Agus Josiandi • 26 Mei 2015 14:58
medcom.id, Bangkalan: Praktik peredaran narkoba di Desa Pareh, Bangkalan, Jawa Timur, sulit diberantas. Alasannya, pengedar menghambat upaya polisi memberantas kawasan yang dijuluki 'Kampung Narkoba' itu.
 
Kasat Reserse Narkona Polres Bangkalan AKP Herry Kustanto mengatakan tak gampang menumpas praktik narkoba di Desa Pareh. Polisi kerap bergesekan dengan warga setempat.
 
"Sulit, Mas. Kami belum yakin tahun 2015 ini Parseh bisa bersih dari narkoba. Soalnya, masyarakat sekitar masih terlibat  melindungi para pengedar," jelas Kasatrenarkoba Polres Bangkalan, AKP Herry Kustanto, saat ditemui di ruangannya, senin (25/5/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Herry prihatin dengan ketergantungan masyarakat Desa Parseh pada narkoba. Warga menganggap narkoba sebagai lahan mata pencaharian. Sehingga kondisi kian parah.
 
"Pernah saya dan teman-teman diteriaki maling sama warga sekitar saat menggerebek, kami yang hanya sekitar lima orang saat itu, dikejar orang satu kampung, enggak ada pilihan lagi selain lari," tutur Herry.
 
Herry berharap masyarakat sadar untuk membantu tugas polisi menumpas narkoba. Ia juga meminta pemerintah melakukan program agar Desa Parseh melek bahwa narkoba bukanlah mata pencaharian.
 
<i>Kampung Narkoba Parseh Bangkalan belum Bersih</i>
(Data pengungkapan kasus narkoba di Bangkalan dalam lima bulan pertama 2015, sumber data: Polres Bangkalan)
 
Herry mengakui peredaran narkoba di Bangkalan meningkat dan terbukti dalam penangkapan selama lima bulan terakhir. Polres mengungkap 26 kasus narkoba dengan 42 tersangka. Total barang bukti yang diamankan yaitu 87,5 gram sabu-sabu dan 25 butir pil ekstasi.
 
Celakananya, tren narkoba bergeser. Tak hanya Desa Pareh, peredaran narkoba 'berpindah' ke kecamatan lain.
 
"Mungkin karena sering ada penangkapan di Parseh. Walau demikian, tetap fokus atensi kami pada Parseh," terang Herry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif