"Saya yakin tidak akan lari. Sementara untuk kapan mulai dibangun, bukan kapasitas gubernur untuk menjawab. Yang jelas, saat ini proses pembebasan lahan di Gresik," kata Pakde Karwo, di Surabaya, Senin (7/12/2015).
Karwo mengaku mendukung pembangunan smelter di dekat pabrik Petrokimia Gresik itu. Menurut dia, pembangunan smelter itu akan mendongkrak ekonomi di Jawa Timur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ketika ada investor besar, maka harus dipelihara. Justru dengan adanya investor ini akan membantu perekonomian kita," kata dia.
Karwo juga menilai ringan soal skandal perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang diduga kuat menyeret Ketua DPR Setya Novanto itu. "Hanya perhitungan share (bagi saham) saja kepada pemerintah harus ditambah. Diskusinya seperti itu saja. Saat ini bagian Pemerintah Indonesia terlalu kecil. Itu saja diskusinya," kata dia.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan, alasan Freeport belum bisa membangun smelter di sekitar wilayah operasi di Papua karena terbatasnya infrastruktur.
Meski demikian, smelter juga akan dibangun di Papua namun kapasitasnya kecil. Di Kabupaten Gresik Smelter dibangun dengan kapasitas 1,8 juta ton sedangkan di Papua dengan kapasistas 400 ribu ton.
"Yakin Freeport enggak akan lari dari Gresik. Newmont saja dibawa ke situ. Karena lebih untung limbahnya bisa dijual," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)