Aksi berlangsung di Kantor Pegaraman 1 di Desa Karanganyar, Kalianget, Sumenep, Rabi 8 Juli. Mereka mengecam PT Garam yang tak mencairkan gaji dan THR padahal buruh membutuhkan uang tersebut.
"Bagaimana THR bisa dinikmati wong gaji kami juga tidak dibayar," kata Ruspandi, koordinator aksi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mestinya, kata Ruspandi, perusahaan bersikap profesional membayar buruh yang telah bekerja salama dua pekan. Buruh pun tak pernah bolos kerja.
Ruspandi mengakui mereka diminta PT Garam untuk bekerja di perusahaan tersebut. Namun, pembayaran gaji tertunda dengan alasan tak jelas. Seharusnya, PT Garam membayar gaji setiap hari Sabtu tiap pekan.
Buruh mendapat gaji Rp254 ribu per pekan. Namun gaji belum turun sehingga buruh terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan harian.
"Kami berharap PT garam tidak selalu menunda-nunda bayaran kami, kami butuh bayaran kami saat ini," teriak para buruh.
Bila tidak dipenuhi, para buruh mengancam akan menggelar aksi lebih besar. "Kami akan mengumpulkan massa yang lebih banyak dari ini, jika hak kami tidak di penuhi," teriaknya.
Sementara itu Sunarto mewakili Pegaraman Satu PT Garam Sumenep berjanji akan segera memenuhi tuntutan buruh. Namun sebelum itu, pihaknya terlebih dahulu akan ke Surabaya untuk melakukan rapat koordinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
