Warga Dusun Kedunggalih Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar aksi istigosah di lahan sengketa. Metrotvnews.com/Nurul Hidayat
Warga Dusun Kedunggalih Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar aksi istigosah di lahan sengketa. Metrotvnews.com/Nurul Hidayat (Nurul Hidayat)

Diminta Tinggalkan Lahan, Warga Jombang Pernah Ditodong Pistol

sengketa lahan
Nurul Hidayat • 02 Juni 2015 17:48
medcom.id, Jombang: Berbagai intimidasi terhadap warga Dusun Kedunggalih, Desa Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih terus terjadi. Intimidasi diduga dilakukan oknum Brimod Polda Jatim agar warga segera pindah dari lahan sengketa di sana.
 
Upaya intimidasi yang dilakukan antara lain, ancaman hingga penodongan senjata tajam ke warga. Intimidasi ini membuat warga semakin resah.
 
"Saya pernah ditodong senjata oleh salah satu oknum anggota Brimob. Saat itu saya akan mencari rumput," kata Samian, warga Dusun Kedunggalih, kepada Metrotvnews.com, Selasa (2/6/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sebelum mencari rumput, Samian menyambangi warung untuk membeli es. Namun, di sana ia dipanggil seorang berpakaian Brimob. "Tanpa alasan, dia mendorong saya hingga terjatuh. Kemudian dia mengancungkan pistol ke kepala saya," kata Samian bercerita menggunakan bahasa.
 
Menurutnya, bukan hanya sekali ia mendapat intimidasi. Intimidasi kedua terjadi saat ia bersama kakaknya menegur oknum aparat yang hendak menjual kayu di lahan yang mereka kelola. Oknum itu malah membentak dan menyuruh mereka meninggalkan ladang.
 
"Beruntung kakak saya menunjuk SPPT tanah yang ada batang pohon tersebut. Jadi, oknum itu lantas pergi," imbuhnya.
 
Hal yang sama juga pernah dialami Mustofa saat hendak memanen singkong di lahan yang sudah turun temurun digarap keluarganya. Beberapa oknum Brimob lantas memarahinya dan mengancam akan menegelamkannya ke dalam lumpur di samping sawahnya.
 
"Saya heran, itu singkong kan saya yang tanam. Kok, mereka marah-marah ketika saya akan memanennya. Mereka juga mengancam akan menenggelamkan saya ke dalam lumpur. Saya salah apa?" jelas Mustofa.
 
Kepala Desa Bareng, Subekti, membantah adanya intimidasi yang dilakukan oknum Brimob Polda Jatim. Menurutnya, tidak ada satu pun laporan warga yang merasa diintimidasi oleh oknum brimob.
 
"Saya akan ada di barisan terdepan jika ada rakyat saya yang diintimadasi oleh oknum Brimob," jelas Subekti.
 
Sekitar 400 kepala keluarga di Dusun Kedunggalih terancam tak punya lahan. Lahan seluas 29,8 hektare yang mereka tempati ternyata bersengketa dengan Satuan Brimob Polda Jatim. Saat ini ada lahan sekitar satu hektare di tanah itu yang sudah dijadikan Pusat Latihan Satbrimob.
 
Warga mengaku memiliki tanah itu dari Surat Keputusan Badan Pertanahan Nasional yang dikeluarkan pada 1964. Sedangkan pihak Brimob mengklaim memiliki sertifikat dari lahan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif