Ledakan pipa gas milik Lapindo pada Jumat pagi 11 Maret 2016 meresahkan warga di Desa Kedungbanteng. Ledakan terjadi di rumah milik Supriyono. Ledakan mengakibatkan kebakaran di area dapur.
"Tidak ada kaitannya (perawatan) dengan insiden itu," kata Area Manager Lapindo Brantas Inc, Harsa Harjana, di Sidoarjo, Minggu (1/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya, perawatan sudah dilakukan sejak 2004. Saat itu, empat sumur dilakukan perawatan. Lalu pada 2009, perawatan dilakukan pada tiga sumur dan dua sumur lain pada 2012.
"Yang kami lakukan bukan pengeboran. Tapi mencabut tubing (pipa) dan menggantinya dengan tubing baru. Jadi, kita merawat lubang yang sudah ada. Misalkan di Wunut 16 ada 2 tubing, maka akan kita ganti 1 tubing," papar Harsa.
Menurutnya dengan dilakukan kegiatan Workover ini, akan mendeteksi kondisi bawah tanah. Namun ia tak dapat memastikan seberapa lama proses perawatan tersebut.
"Semisal, pekerjaan yang akan dilakukan di wunut 19 membutuhkan waktu hingga 2 minggu. Sedangkan di wunut 4 sendiri, membutuhkan waktu 10 hari," tandasnya.
Lapindo Brantas Incorporation akan melakukan perawatan alias work over sumur industri minyak bumi dan gas di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Tmur. Lapindo mengklaim mengantongi izin dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk melakukan kegiatan tersebut di 13 lokasi.
(Baca: Lapindo akan Lakukan Perawatan Sumur Migas di Porong)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)