Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Sukesi, mengatakan, pihaknya terus melakukan pengembangan e-Pasung, untuk meningkatkan akurasi data. Sebab, sejumlah data seperti nama, alamat, maupun foto yang diterima Dinas Sosial Jatim kerap berbeda dengan data yang dimiliki kabupaten/kota.
"Akurasi data sangatlah penting. Karena itu data harus di update. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan sistem elektronik secara online," kata Sukesi, Minggu (15/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Program e-Pasung diharapkan terealisasi pada 2017 di Jatim. Saat ini dalam tahap membuat dan soasialisasi. Kata dia, Dinas Sosial akan bekerja sama dengan Dinas kesehatan untuk pengobatan dan tenaga medis yang ada di tiap kecamatan.
"Tenaga inilah yang akan berkomunikasi dengan pendamping pasung di sejumlah desa untuk update jumlah atau kondisi orang yang dipasung," katanya.
Pendamping, kata dia, juga bertugas mendampingi klien dan keluarga untuk memberikan motivasi dan menghilangkan stigma bagi korban pemasungan.
"Nantinya akan update terus jumlah pasung. Saat ini Masih banyak yang tidak terjangkau karena minim petugas," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini psikotik yang dipasung sebanyak 2.090 orang. 727 diantaranya masih dipasung, 405 sisanya sudah bebas pasung.
"Jumlah ini biasanya berubah-ubah, nanti datanya secara berkala akan diupdate," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)