"Saya berharap semua komponen bangsa sadar, illegal fishing bukan cuma mengambil ikan, tapi juga menjadi jalur penyelundupan. Kapal-kapal datang tidak dengan kosong, tapi membawa barang-barang selundupan. Dari barang barang bernilai ekonomi biasa sampai barang-barang terlarang. Mulai narkoba, rokok, dan miras," ujarnya.
Kegiatan pencurian ikan, kata dia, wajib menjadi perhatian semua pihak. Apalagi kalau sudah ditunggangi dengan kejahatan lainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya berharap kerja sama mengusir pencuri ikan antara KKP, TNI, Polri, Kejaksaan, dalam Satgas 115 bisa ditularkan ke elemen-elemen aparatur negara lainnya. Sehingga, idealisme kita bisa menjaga kedaulatan," katanya.
Susi menekankan pentingnya membangun kesadaran terhadap kedaulatan teritorial Indonesia. "Pemberantasan pungli sudah mulai dilakukan. Kita berharap setelah ini Indonesia bisa menjadi tempat yang menarik bagi investasi," katanya.
Sejak Oktober 2014 hingga Februari 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menenggelamkan 115 kapal pencuri ikan. Rinciannya, 50 kapal dari Vietnam, 43 kapal Filipina, 21 kapal Thailand, 20 kapal Malaysia, dua kapal Papua Nugini, 1 kapal Tiongkok, dan 14 kapal Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)