Pengamat Politik Universitas Brawijaya Malang, Anang Sujoko, mengatakan Rendra-Sanusi harus mampu menyelesaikan masalah pokok pembangunan dan infrastruktur pariwisata di Kabupaten Malang. Pasalnya, hingga sekarang pembangunan di Kabupaten Malang belum sepenuhnya merata.
Semisal, pembangunan infrastruktur di wilayah Kepanjen lebih baik dibandingkan dengan pembangunan wilayah selatan Malang (Sendang Biru dan Bantur), utara (Lawang, Singosari, Karangploso), dan barat (Pujon, Ngantang, Kasembon).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jika masalah pokoknya bisa diselesaikan, niscaya kepemimpinan Rendra-Sanusi bisa berjalan sukses. Sebaliknya, jika hal tersebut tidak selesai, tidak berbeda dari periode sebelumnya," kata dia, saat dihubungi Metrotvnews.com.
Rendra, kata dia, juga harus lebih baik menjadi kepala daerah, terutama cara komunikasi serta kerja sama tim dalam menjalankan pemerintahan.
Menurutnya, Rendra sepatutnya memberi ruang lebih kepada SKPD dalam berkreasi. Sebab, selama kepemimpinan di periode pertama, SKPD Kabupaten Malang terlihat mandul. Misal, sampai sekarang belum ada promosi pariwisata. Dinas Pariwisata kurang maksimal, padahal potensi alam Kabupaten Malang cukup banyak.
"Jangan sampai pecah kongsi lagi sama wakilnya. Masalah di SKPD juga harus dibongkar supaya geliat programnya benar-benar mengena ke masyarakat," kata dosen FISIP Universitas Brawijaya itu.
Kecuali, tambah Kepala Humas Universitas Brawijaya itu, Rendra-Sanusi berani melepas wilayah barat Malang dan fokus membangun wilayah selatan. "Wajar bila ada upaya pemisahan yang kini gencar disuarakan sebagian kelompok masyarakat. Namun, hal itu bisa dicegah apabila pemerataan pembangunan tercapai," kata dia.
Kabupaten Malang terdiri dari 390 desa/kelurahan dari 33 kecamatan dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa. Rendra-Sanusi terpilih kembali setelah unggul atas lawannya Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi dan Nurcholis-M Mufidz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)