Bangunan cagar budaya bekas stasiun radio tempat Bung Tomo menyiarkan perjuangan rakyat Surabaya, rata dengan tanah. (Foto: MTVN/Amaluddin)
Bangunan cagar budaya bekas stasiun radio tempat Bung Tomo menyiarkan perjuangan rakyat Surabaya, rata dengan tanah. (Foto: MTVN/Amaluddin) (Amaluddin)

Cagar Budaya Jadi Plaza Kosmetik, Risma Dituding Hanya Peduli Taman

bangunan bersejarah
Amaluddin • 09 Mei 2016 12:16
medcom.id, Surabaya: Komunitas pecinta cagar budaya dan sejarah menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hanya peduli terhadap taman. Pasalnya, Risma, sapaan akrabnya, hanya diam ketika bangunan cagar budaya yang ada di Surabaya rata dengan tanah.
 
"Taman rusak, Risma marah-marah di hadapan publik. Giliran bangunan bersejarah dirobohkan, malah tak berkutik dan diam," kata anggota Komunitas Von Vaber Tri Kartika di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (8/5/2016).
 
Kartika heran dengan orang nomor satu di Surabaya itu tak bersikap dengan robohnya cagar budaya. Menurut dia, Risma terkesan lebih mengutamakan taman dari pada menjaga bangunan bersejarah yang ada di Surabaya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Bu Risma itu lebih suka mengurus taman. Tapi nggak bisa mengurus cagar budaya. Kalau taman dirusak, dia marah-marah. Tapi kalau cagar budaya yang rusak, kok enggak ada suaranya sama sekali," kata dia.
 
Von Vaber adalah satu dari beberapa komunitas pecinta cagar budaya dan sejarah yang mengaku kecewa terhadap Risma. Mereka sedih ketika mengetahui bangunan bersejarah bekas stasiun radio tempat Bung Tomo menyiarkan perjuangan rakyat Surabaya melawan sekutu dan penjajah Belanda itu telah rata dengan tanah.
 
"Kami sangat prihatin, kami juga kecewa dengan hilangnya bangunan sejarah perjuangan Bung Tomo, dan ini ironis," ujar dia.
 
Baca: Jejak Perjuangan Bung Tomo Akan Jadi Plaza Kosmetik
 
Untuk membuktikan kecintaannya terhadap cagar budaya, Kartika mengaku bersama komunitas pecinta sejarah dan cagar budaya lainnya akan mengawal pengusutan kasus pembongkaran bangunan bersejarah ini di DPRD kota Surabaya.
 
Robohnya bangunan bekas stasiun radio tempat Bung Tomo menambah daftar rentetan cagar budaya di Surabaya yang hilang. Hal ini membuktikan lemahnya pengawasan Pemkot Surabaya dibawah kepemimpinan Tri Rismaharini.
 
Sebab, selain bangunan bekas jejak Bung Tomo, satu-satunya tempat beribadah orang Yahudi yakni Sinagoga, hanya ada di kota Surabaya, di Jalan Kayon No 4-5. Namun, bangunan berarsitek Eropa itu telah rata dengan tanah pada 2013. Kini bangunan itu beralih fungsi menjadi ruko-ruko kecil.
 
Ironis, saat itu, Pemkot Surabaya baru mengetahui setelah bangunan tersebut rata dengan tanah. Hingga saat ini belum ada langkah tegas dari Pemkot Surabaya terkait cagar budaya itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TTD)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif