Sekretaris AUMA, K.H. Fadholi M. Ruham mengatakan Madura memiliki sumber daya alam yang memadai, seperti minyak dan gas yang dinilai tidak kalah dengan daerah yang lain. "Madura kurang apa, pelabuhan sudah bagus, bandara sudah ada, tinggal memperbesar saja," kata dia, Sabtu (8/11/2015).
Sementara dari sumber daya manusia, Fadholi menilai sudah banyak tokoh Madura yang menjadi tokoh nasional dan memiliki kompetensi di bidangnya. Namun, ia tidak setuju jika Madura mendeklarasikan diri menjadi provinsi dalam waktu dekat. Pasalnya, langkah tersebut dianggap sporadis dan tanpa ada persiapan yang matang. "Sebagian besar ulama saya yakin tidak setuju," ujar dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ditemui terpisah, K.H. Hasani Zubair, pengelola Ponpes Nurul Cholil Bangkalan, juga berpendapat serupa. Dirinya mendukung pemekaran Madura menjadi Provinsi. Kendati demikian, Hasani mengatakan bahwa langkah menuju provinsi Madura harus lebih taktis dan tidak serampangan.
"Saya setuju karena ini baik bagi pembangunan Madura. Akan tetapi harus dilakukan secara taktis, tidak serampangan," ujar kiai muda ini.
Lebih lanjut, pria yang juga ketua GP Ansor ini mengatakan pemekaran Madura menjadi provinsi akan berdampak pada tergenjotnya pembangunan, baik pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)