Berdasarkan penulusuran Metrotvnews.com, warga di dua kecamatan yakni kecamatan Bareng, dan Wonosalam. Beras yang diterima dalam kondisi hancur, penuh kutu, dan berbau apek.
"Sejak bulan puasa kemaren sudah menerima seperti ini, bahkan empat kali kondisi beras bener-bener tak layak konsumsi," ujar Siti, salah satu warga di desa Ngrimbi, kecamatan Bareng, Minggu, 23 Juli 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menjelaskan, setiap mendapatkan rastra, dirinya harus memproses ulang sebelum dimasak. Seperti digiling ulang atau dilakukan pemutihan.
"Pasti tidak dapat dikonsumsi langsung, harus melalui beberapa proses," imbuhnya.
Hal senada juga diutarakan, Kasiati, warga desa Carangwulung, kecamatan Wonosalam, menuturkan, bahwa kondisi beras miskin yang diterimanya juga tak layak konsumsi. Terkadang banyak kotoran berupa batuan serta kadang berkutu.
"Untuk masaknya pun terpaksa harus dicampur dengan beras kualitas super agar lebih enak untuk dimakan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)