"Sudah saatnya kalau di Sidoarjo mau ada rencana pemekaran," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sidoarjo Bidang Pemerintahan, Kusman, Kamis, 16 Maret 2017.
Menurut Kusman, jumlah warga di kawasan Waru, Taman, dan Sidoarjo Kota sudah cukup padat. Jumlah penduduk di masing-masing daerah tersebut mencapai 170 ribu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Berbeda dengan Kecamatan Balongbendo dan Krian, jumlah penduduknya masih 60 hingga 70 ribu penduduk," ujar Kusman.
(Baca: Gubernur Setuju Wacana Pemekaran 10 Daerah di Jatim)
Pemekaran, kata Kusman, akan berdampak pada pelayanan masyarakat yang lebih efektif. "Kita mencoba untuk menjadi lebih baik lagi. Kami sangat mendukung pemekaran itu," tegasnya.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat pemekaran itu direalisasikan. Masih banyak warga merasa dirugikan dengan banjir yang berlarut-larut. Bahkan, banjir hingga hitungan bulan pernah mereka rasakan.
"Infrastruktur harus dibenahi, terutama soal penanganan banjir. Ini harus menjadi prioritas utama. Kalau setiap tahun harus banjir, masyarakat yang dirugikan. Kalau bisa, anggaran banjir di perbesar dan diprioritaskan," jelasnya.
(Baca: BPS: Sejumlah Aspek harus Dikaji sebelum Pemekaran)
Kusman menjelaskan, pada 2017, penanganan dan pemeliharaan sungai di Sidoarjo hanya dianggarkan Rp55 miliar. Angka itu jauh sekali dibandingkan dengan Surabaya yang anggarannya berkisar Rp550 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)