"Kami ingin meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di Mabes Polri. Karena itu, kami ke sini ingin belajar langsung ke bu Risma soal sistem tersebut (E-Goverment-Red.)," kata Kepala Biro Kajian Strategis Sumber Daya Manusia Polri, Brigjen Pol Eko Indra Heri, ketika berkunjung ke Balai Kota Surabaya.
Eko Indra bersama rombongan Mabes Polri diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Sekda Kota Surabaya, Hendro Gunawan. Sejumlah pejabat pun hadir, seperti Asisten Sekda serta beberapa kepala dinas terkait seperti Kepala Bappeko, Agus Imam Sonhaji, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Antiek Sugiharti dan Kepala Bina Program, Dedik irianto.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kata Eko, dirinya sudah mendegar dari media bahwa Pemkot Surabaya menjadi pioner di Indonesia dalam menerapkan sistem tata kelola pemerintahan berbasis elektronik (E-Goverment-Red.). Karena itu, rombongan Mabes Polri berkunjung ke Surabaya.
"Kami mendengar bu Risma sudah lama menerapkan e-governement. Kami datang untuk belajar. Dan memang, dari perencanaan hingga pengawasan, ini (e-government Surabaya) luar biasa. Kami akan coba mengadopsi dalam implementasi di kegiatan kami di bidang SDM. Tentunya ada perbedaan yang kami sesuaikan dengan organisasi Polri,” kata Eko.
Menurut Eko, Mabes Polri sebenarnya sudah memiliki sistem perencanaan yang lengkap. Namun, sistem yang sudah ada itu akan diperbaiki lagi, utamanya sistem manajemen kinerja. "Kami coba memperbaiki sistem manajemen kinerja sehingga kami banyak cari perbandingan. Salah satunya ke Surabaya ini dan juga Pemprov DKI. Nanti kami kombinasikan, kami cari yang terbaik. Untuk sistem yang lain sudah jalan," ucap Eko.
Di tempat yang sama, Tri Rismaharini menyampaikan paparan perihal pemanfaatan e-government di Pemerintah Kota Surabaya. Dari mulai sistem pengelolaan keuangan daerah seperti e-Planning, e-Budgeting, e-Procurement, e-Delivery, e-Payment, e-Controlling dan e-Performance. Kemudian e-SDM untuk tes CPNS, kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun.
Lalu e-Monitoring seperti CCTV/SITS, penertiban reklame, pajak dan retribusi hingga monitoring sampah. Serta e-Education, e-Office, e-Permit, e-Health, e-Dishub, Simprolamas, Sistem Siaga Bencana 112 dan media center seperti e-wadul, e-sapawarga dan surabaya.go.id.
"Mabes Polri ingin membuat sistem kinerja tentang kepolisian. Tetapi memang, mereka lebih kompleks karena mereka se-Indonesia. Yang berat itu di awal nyusun nya. Kami dulu juga berat waktu mau menerapkan e-performance. Tapi sekarang sudah lancar,” kata perempuan yang akrab disapa Risma itu.
Menurut Risma, penggunaan e-performance dalam penilaian sistem kinerja punya banyak keunggulan. Salah satunya, kinerja seseorang akan mudah terukur, termasuk juga kemampuannya. "Itu benaran, karena beberapa kali kami lakukan tes, itu hasilnya hampir sama dengan e-performance, hasil psikotes dan juga hasil analisa. Urutannya persis," kata Risma.
Penggunaan e-performance di lingkungan Pemkot sudah diterapkan sejak awal Risma menjabat Wali Kota Surabaya pada 2010 silam. Fungsinya untuk penilaian kinerja, e-performance juga bisa menjadi acuan untuk pemeriksaan Inspektorat ataupun memberhentikan PNS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)