Anggota DPRD Tuban, Cancoko, menyebutkan data penderita ISPA di desa tersebut. Pada 2014, jumlah warga yang menderita ISPA sebanyak 1.656 orang. Jumlah itu meningkat tajam pada 2015, yakni sebanyak 2.058 orang.
Cancoko menduga udara di desa tersebut tak aman. "Apalagi di sekitar desa, ada pabrik semen. Saya menduga menghirup udara yang terpapar debu dari semen tersebut," ungkap Cancoko kepada Metrotvnews.com via telepon, Jumat (22/4/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, Cancoko mengaku DPRD masih mendalami penyebab kematian puluhan orang itu. Selain ISPA, katanya, beberapa warga meninggal karena hipertensi, stroke, dan usia lanjut.
(Baca: DPRD Dalami Penyebab Kematian Puluhan Warga di Tuban)
Memang, ujarnya, warga yang meninggal di rentang usia 40 hingga 90 tahun.
"Tapi tak masuk akal, karena laporan yang saya terima 61 warga meninggal dalam kurun waktu 45 hari. Tentu ada penyebabnya," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Peristiwa itu mencuat di awal April 2016. Komnas HAM menerjunkan tujuh anggotanya untuk menyelidiki penyebab kematian puluhan orang tersebut. Komnas HAM mengaku masih mengkaji hasil temuan di lapangan.
Cancoko mengatakan Desa Karanglo berlokasi tak jauh dari pabrik semen, kurang lebih berjarak dua kilometer. Jarak paling dekat yaitu Dukuhan Ngetok, Dusun Karangrejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
