Pimpinan sidang forum wilayah, KH Abdullah Syamsul Arifin mengatakan, forum ini adalah buntut kecewaan atas kinerja panitia penyelenggara yang dinilai memaksakan mekanisme Ahwa dalam muktamar ke 33 NU di Kabupaten Jombang. Selain itu beberapa alasan juga mendasari terselenggaranya forum ini.
"Forum ini adalah kelanjutan sidang-sidang yang ada di muktamar, ini bukan forum baru, apalagi muktamar tandingan, Tebuireng juga tempat muktamar, jadi tidak salah jika kami membuat forum disini," ujarnya di lokasi, Rabu (5/8/2015) malam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Samsul Arifin menambahkan, selain itu alasan forum ini adalah terjadi kekosongan kepengurusan besar Nahdatul Ulama yang sudah domisioner, dan penyerahan kepemimpinan kepada tiga wilayah yang dilakukan oleh PBNU tidak sesuai dengan aturan.
"Penyerahan kepemimpinan muktamar tadi siang, tidak sesuai dengan aturan karena tidak ada pemawaran kepada para muktamirin," imbuhnya.
Lebih lanjut, forum tersebut diadakan karena sistem Ahluh Hadi wal Aqdi (Ahwa) yang dipaksakan. "Itu jelas melanggar pasal 40 ayat 1 Rais Aam dipilih melalui proses musyawarah dan pemungutan suara," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 29 PWNU dan ratusan PCNU menggelar forum di Lantai 3 Gedung KH Yusuf Hasyim sebagi buntut kekecewaan terhadap panitia pelaksana muktamar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DRI)
