Sekira pukul 19.20 WIB, Selasa 16 Juni, jenazah Angeline tiba di rumah Misyah, yang tak lain nenek almarhumah. Tangis pun terdengar dari rumah Misyah. Seluruh keluarga berusaha menguatkan Misyah yang tak pernah melihat cucunya itu.
Hamida pun tak mampu menahan kesedihan atas kematian tragis yang menimpa Angeline. Sama dengan ibunya, Hamida pingsan. Beberapa kerabat perempuan berusaha membuat Hamida sadar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kesedihan pun tampak di wajah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Air matanya mengalir melihat peti jenazah berselubung kain hijau di tengah-tengah rumah.
Zikir terus berkumandang seolah tanpa henti. Warga dan kerabat berdoa untuk ketenangan arwah Angeline serta ketabahan keluarga.
Untuk pertama kalinya, Angeline pulang kampung. Sejak dilahirkan delapan tahun lalu, Angeline tak pernah melihat kampung halamannya. Ia tak pernah berjumpa keluarga besarnya.
Namun hari ini, Angeline pulang. Tapi, ia dalam kondisi tak bernyawa. Kepulangannya justru menghadirkan tangis. Sebab Angeline menjadi korban pembunuhan. Ia dinyatakan hilang lalu ditemukan meninggal pada 10 Juni 2015. Mirisnya, jasad Angeline ditemukan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margriet C Megawe, di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
