"Kami sadar, Negara Kesatuan RI (NKRI) adalah harga mati yang harus diperjuangkan," kata Rudiono, salah seorang kepala keluarga, yang dipulangkan dari Kalimantan ke Jombang, Selasa (26/1/2016).
Rudiono merupakan satu dari empat kepala keluarga eks-Gafatar yang akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Rudiono, merupakan warga Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, yang membawa istri dan dua anaknya ke Kalimantan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Rudiono dan tiga kepala keluarga lain menandatangani surat pernyataan sikap. Mereka terdiri dari Masbukhin, 50; Ibrahim, 41; dan Eko Daru Seto, 33.
Mereka menyatakan sikap tak akan menjadi anggota organisasi masyarakat yang mengatasnamakan agama dan paham menyesatkan; tak menganut ideologi bertentangan dengan agama, Pancasila, dan UUD 1945; serta tunduk dan patuh pada Undang Undang yang berlaku di Negara Indonesia.
Mereka termasuk dalam rombongan warga eks-Gafatar yang dipulangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat, pada Sabtu 23 Januari 2016. Pemulangan warga eks-Gafatar ke Jatim dilakukan secara bertahap. Hingga berita ini dimuat, proses pemulangan masih berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)