Terpidana Bom Bali I, Umar Patek (pegang bendera)--Antara/Umarul Faruq
Terpidana Bom Bali I, Umar Patek (pegang bendera)--Antara/Umarul Faruq (Antara)

Terpidana Bom Bali Jadi Pengibar Bendera di Lapas Sidoarjo

harkitnas
Antara • 20 Mei 2015 19:40
medcom.id, Sidoarjo: Terpidana kasus terorisme Bom Bali I, Umar Patek alias Hisyam bin Alizein menjadi pengibar bendera di upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Umar yang menjadi pengibar bendera di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki motivasi sendiri.
 
"Motivasi saya untuk mengibarkan bendera Merah Putih ini karena saya seorang Warga Negara Indonesia dan ingin menunjukkan bagaimana saya mencintai negara saya sendiri, Indonesia," kata seperti yang dilansir Antara, Rabu (20/5/2015).
 
Umar mengaku datang ke Upacara atas keinginan sendiri. Terpidana kasus Bom Bali I itu juga mengaku senang diberi kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya mencintai Nusantara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak di Lapas Porong yang telah membimbing saya setiap hari dan puncaknya hari ini saya mendapat kepercayaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Harkitnas 2015," tambah Umar.
 
Umar Patek dan empat terpidana teroris kasus Ambon dan Poso juga menyatakan ikrar kesetiaan kepada NKRI. Umar Patek menjadi pengibar bendera Merah Putih bersama sembilan orang lainnya. Ia mengaku berlatih beberapa hari untuk tugas itu.
 
Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Ma'mun mengatakan, keberhasilan pembinaan napi teroris ini tidak terlepas dari kerja sama dengan berbagai pihak, terutama BNPT. 
 
"Kami akan lebih meningkatkan sinergi dengan badan terkait agar dalam proses pembinaan ini Kemenhumkam dalam hal ini Dirjen PAS tidak berjalan sendiri karena permasalahannya sangat kompleks. Masalahnya bukan semata-mata formal masalah pelanggaran hukum/ideologi, tapi di dalamnya adalah unsur sosial dan ekonomi," jelas Ma'mun.
 
Sementara Deputi I BNPT Agus Surya Bakti mengambahkan, bahwa program Deradikalisasi oleh BNPT adalah sebuah siklus yang tidak pernah berhenti. "Mereka harus kita bina secara bersama-sama untuk kembali kepada trek yang benar, cinta NKRI, nasionalisme tinggi, melaksanakan ajaran agama yang damai dan benar, serta menghormati orang lain," kata Agus.
 
Hadir dalam acara itu antara lain Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen Agus Surya Bakti,  Plt Dijen Pemasyarakatan Ma'mun, Direktur Kamtib Ditjen PAS Bambang Sumardiono, Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Ditjen PAS Imam Sujudi, dan Direktur Deradikalisasi BNPT
Prof Irfan Idris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif