Kamis (19/2/2015), benda yang diduga kuat merupakan bom ikan meledak di Pulau Gili Genting, Sumenep. Akibat ledakan tersebut, empat anak mengalami luka-luka, satu di antaranya luka parah di tangan hingga harus menjalani amputasi di rumah sakit.
Kepolisian pun belum menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. ”Sementara ini kami masih mengumpulkan keterangan dari saksi dan bukti-bukti yang ada di lapangan,” terang Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Jaiman, Jumat (20/2/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, nelayan sekitar Kabupaten Sumenep sudah mulai meninggalkan bom ikan sebagai alat tangkap. “Kalau dulu memang pernah banyak yang pakai mas, tapi perlahan orang sudah enggak pakai lagi, soalnya pakai potas (bom ikan) risikonya tinggi. Salah-salah tangan kita yang hancur kena ledakan jika tidak hati-hati,” jelas Ibrahim, salah seorang nelayan dari Kecamatan Dungkek, Sumenep.
Menurut dia, kalaulah masih ditemukan sejumlah nelayan yang menggunakan bom ikan, jumlahnya diperkirakan tak banyak. Walau dia mengakui cara ini membuat jumlah tangkapan menjadi lebih banyak ketimbang harus bersusah payah menggunakan jaring tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)