Joe Shien Shien mengaku tak puas dengan acara yang berlangsung di Gedung Mahameru itu. Sebab, manajemen AirAsia tak memberikan keterangan resmi mengenai pesawat yang jatuh pada 28 Desember 2014 tersebut.
"Sebelumnya, manajemen mengatakan kecelakaan karena faktor alam dan kelalaian pilot. Tapi faktanya berbeda dengan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT)," kata perempuan asal Surabaya itu usai acara peringatan, Senin (28/12/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Joe juga menyayangkan tak ada permintaan maaf dari manajemen AirAsia atas kejadian tersebut, baik secara lisan maupun tulisan, atau melalui media. Padahal, menurut Joe, kecelakaan itu murni kesalahan maskapai.
"Mesin mengalami kerusakan. Dan yang perlu diketahui, jadwal penerbangan tanggal 28 Desember 2015 adalah jadwal penerbangan yang telah diubah dan diberitahukan melalui email," lanjut Joe.
Senada dengan Joe, Hendri Sucipto juga mengatakan tak ada pembahasan apapun dalam acara itu. Bahkan, tak ada pembicaraan lebih lanjur mengenai asuransi korban yang belum lunas terbayar.
"Kegiatannya hanya doa bersama biasa dan mengenang keluarga yang menjadi korban. Ditayangkan foto dan videoya. Kalau soal asuransi dan penyebab jatuhnya pesawat mungkin dibahas di forum lain," kata pria asal Malang yang empat anggota keluarganya ikut menjadi korban.
Sebelumnya, Kepala Sub Kecelakaan Udara KNKT Kapten Nurcahyo mengatakan burung besi berbadan merah itu jatuh karena adanya retakan solder pada electronic Module di Rudder Travel Limited Unit (RTLU). Masalah itu melahirkan hubungan berselang yang berkelanjutan.
(Baca: AirAsia Z8501 Jatuh bukan karena Cuaca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)