Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Ian akan diperiksa sebagai terlapor dugaan pemerasan senilai Rp2,5 miliar. Penyidik juga telah meminta keterangan tiga saksi dari dugaan tersebut,
Meski demikian, Argo belum dapat memastikan kedatangan dan pemeriksa Ian. "Kami belum bisa memastikan kapan terlapor diperiksa. Kami menunggu dulu perkembangan informasi dari surat panggilan yang kami layangkan," tutur Argo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kemarin, Manager Legal Happy Puppy Maharani Dewi melaporkan Ian ke Polda Jatim. Maharani mengatakan Ian mengirim pesan pendek kepada manajemen karaoke.
Isi pesan singkat yaitu Ian meminta ganti rugi royalti pemutaran tiga lagu milik Radja di lima tempat karaoke, yakni Happy Puppy, Inul Viesta, Naf, Diva, dan Grand Chalie Karaoke. Ian meminta ganti rugi Rp2,5 miliar dari masing-masing tempat karaoke.
Maharani membenarkan tiga lagu itu diputar di tempat karaoke Happy Puppy. Tapi, tiga lagu itu tak terdaftar di Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI). Itulah alasan pihaknya tak membayar royalti. YKCI pun, kata Maharani, tidak memintai royalti.
"Sehingga kami tidak tahu bagaimana proses pembayarannya. Lalu kami dituntut," ujarnya.
Sejak Januari 2015, kata Maharani, pihaknya telah membicarakan permasalahan ini dengan Ian dan berharap bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Dua kali manajemen sempat bertemu langsung dengan Ian Kasela, namun tak ada titik temu.
"Namun, pada September 2015 kami di-SMS, meminta ganti rugi royalti Rp2,5 miliar. Jelas kami keberatan," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
